Rabu, 23 Februari 2011

Filsafat Pendidikan Biologi


FILSAFAT PENDIDIKAN BIOLOGI

1. FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga sering diartikan mencintai kebijaksanaan. Orang yang mencintai kebijaksanaan disebut Filsuf. Sednagkan kebijaksanaan yang dimaksud disini adalah, hakikat perbuatan kebijaksanaan yang bersifat benar, baik, dan adil serta di barengi dengan perenungan akal fikiran, pertimbangan dan perasaan yang dalam.
Ciri- ciri berfikir filosofi adalah:
  1. Radikal, artinya berpikir sampai ke akar-akarnya, hingga sampai pada hakikat atau substansi yang dipikirkan.
  2. Universal, artinya pemikiran filsafat menyangkut pengalaman umum manusia. Kekhususan berpikir kefilsafatan menurut Jespers terletak pada aspek keumumannya.
  3. Konseptual, artinya merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia. Misalnya : Apakah Kebebasan itu ?
  4. Koheren atau konsisten (runtut). Koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis. Konsisten artinya tidak mengandung kontradiksi.
  5. Sistematik, artinya pendapat yang merupakan uraian kefilsafatan itu harus saling berhubungan secara teratur dan terkandung adanya maksud atau tujuan tertentu.
  6. Komprehensif, artinya mencakup atau menyeluruh. Berpikir secara kefilsafatan merupakan usaha untuk menjelaskan alam semesta secara keseluruhan.
  7. Bebas, artinya sampai batas-batas yang luas, pemikiran filsafati boleh dikatakan merupakan hasil pemikiran yang bebas, yakni bebas dari prasangka-prasangka sosial, historis, kultural, bahkan relijius.
  8. Bertanggungjawab, artinya seseorang yang berfilsafat adalah orang-orang yang berpikir sekaligus bertanggungjawab terhadap hasil pemikirannya, paling tidak terhadap hati nuraninya sendiri.

Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :     
  1. Sebagai dasar dalam bentuk bertindak
  2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan
  3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik
  4. Untuk bersiap siaga mengahadapi situasi dunia yang selalu berubah
Bidang dalam Filsafat
Secara umum, bidang-bidang utama filsafat terbagi menjadi 3 bagian, yaitu metafisika, epistimologi dan aksiologi. Secara ringkas ketiga bidang tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
  1. Metafisika yang berarti segala sesuatu yang berada di balik hal-hal yang sifatnya fisik. Metafisika sendiri dapat diartikan sebagai cabang filsafat yang paling utama, yang membicarakan mengenai keberadaan dan eksistensi. Oleh karena itu, metafisika lebih mempelajari sesuatu atau pemikiran tentang sifat yang terdalam dari kenyataan atau keberadaan. Metafisika dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kategori, yaitu :
    • Metafisika Umum (Ontologi), yaitu metafisika yang membicarakan tentang keberadaan.
    • Metafisika Khusus, yaitu metafisika yang membicarakan sesuatu yang sifatnya khusus. Dalam metafisika khusus ini, terbagi dalam 3 (tiga) kategori :
      • Psikologi, yang membahas mengenai hakekat manusia
      • Kosmologi, yang membahas mengenai alam semesta
      • Theologi, yang membahas mengenai
  2. Epistimologi. Epistimologi berasal dari kata Episteme yang berarti pengetahuan (knowledge) dan logos yang berarti teori. Oleh karena itu, epistimologi berarti teori pengetahuan. Permasalahan-permasalahan yang menjadi fokus pembicaraan epistimologi adalah asal-usul pengetahuan, peran pengalaman dan akal dalam pengetahuan, hubungan antara pengetahuan dan kebenaran, dan sebagainya. Dalam epistimologi, pengetahuan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan kebenaran.
  3. Aksiologi dapat diartikan sebagai teori mengenai sesuatu yang bernilai. Dalam cabang ini, salah satu yang paling mendapatkan perhatian adalah masalah etika/kesusilaan. Dalam etika, obyek materialnya adalah perilaku manusia yang dilakukan secara sadar. Sedangkan obyek formalnya adalah pengertian mengenai baik atau buruk, bermoral atau tidak bermoral dari suatu perilaku manusia.

2. ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan ilmiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang struktur dari sistem-sistem serta penjelasan tentang pola-laku sistem-sistem tersebut. Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem alami, maupun sistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan dalamtatanan kehidupan masyarakat yang diinstitusionalisasikan.

Nilai Nilai Yang Ditimbulkan Ilmu Pengetahuan
  • Teknologi, Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalampengetahuan ilmiah yang berisikan informasi preskriptif mengenai penciptaansistem-sistem dan pengoperasian sistem-sistem ciptaan tersebut. Pengertian yangdirumuskan ini tidak membatasi bahwa sistem yang dimaksud hanyalah sistem-sistem fisik (physical systems).
  • Materialis,  Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori materialisme termasuk paham ontologi monistik. Materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme.
  • Refleksi/reifikasi,  Reifikasi adalah kecenderungan untuk mewujudkan segala kebudayaan dalam bentuk-bentuk, angka-angka atau kuantitas dan bentuk lahiriah. Kepuasan pekerjaan diukur dari segi material, tingkah laku lahiriah, rupa, suara dan bahasa yang bisa ditangkap oleh pancaindera.
  • Manipulasi, Manipulasi adalah kegiatan yang menyalahgunakan proses dan barang kebudayaan untuk kepentingan yang rendah, misalnya demi keuntungan. Manipulasi ini tampak dalam iklan yang mengelabui orang tentang suatu produk, misalnya melebih-lebihkan khasiat suatu obat atau mengubah informasi dampak negatif suatu barang konsumsi menjadi sesuatu yang bermanfaat. Misalnya memperagakan rokok yang sebenarnya menggangu dan merusak kesehatan menjadi simbol kejantanan atau gaya hidup pria yang terhormat. Maksudnya adalah supaya barang itu laku dijual, padahal pengonsumsian atau penggunaannya akan merugikan, tetapi hal itu disembunyikan dengan mengelabui orang dengan video klip atau film-iklan. Manipulasi itu sering terkesan merupakan pembohongan publik, namun merupakan informasi yang efektif dan mengandung nilai komersial yang tinggi. Di sini yang banyak dimanipulasi adalah hasil karya kesenian atau dakwah keagamaan.  
  • Pragmatisme, Pragmatisme adalah aliran pemikiran yang memandang bahwa benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori, semata-mata bergantung kepada berfaedah atau tidaknya ucapan, dalil, atau teori tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam kehidupannya.
  • Individualisme, Individualisasi adalah kecenderungan memecah masyarakat menjadi individu-individu yang dikemudikan oleh kepentingan pribadi (self-interest) yang sempit.

3. DEFENISI FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren (“bertalian”) tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan. Antara definisi filsafat dan ilmu pengetahuan memang hampir mirip namun kalau kita menyimak bahwa di dalam definisi ilmu pengetahuan lebih menyoroti kenyataan tertentu yang menjadi kompetensi bidang ilmu pengetahuan masing-masing, sedangkan filsafat lebih merefleksikan kenyataan secara umum yang belum dibicarakan di dalam ilmu pengetahuan.
Walaupun demikian, ilmu pengetahuan tetap berasal dari filsafat sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan yang berdasarkan kekaguman atau keheranan yang mendorong rasa ingin tahu untuk menyelidikinya, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan.
Ciri-ciri hakiki pengetahuan manusia yaitu:
  1. Kepastian mutlak tentang kebenaran segala pengetahuan kita memang tidak mungkin, sebab manusia adalah makhluk contingent dan fallible. Tetapi ini tidak berarti bahwa semua pengetahuan manusia pantas dan perlu dipergunakan kebenarannya. Maka, skeptisisme mutlak pantas ditolak.
  2. Subjek berperan aktif dalam kegiatan mengetahui dan tidak hanya bersifat pasif menerima serta melaporkan objek apa adanya. Tetapi ini tidak berarti bahwa pengetahuan manusia melulu bersifat subjektif. Maka, subjektivisme radikal juga pantas disangkal.
  3. Pengetahuan manusia memang bersifat relasional dan kontekstual, tetapi itu tidak berarti bahwa objektivitas dan universalitas pengetahuan menjadi tidak mungkin. Berbagai bentuk relativisme ilmu pengetahuan, walaupun punya sumbangan yang berharga, merupakan suatu pandangan tentang pengetahuan yang tidak bisa diterima.

PERBEDAAN ILMU PENGETAHUAN DAN FLSAFAT
NO
ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT
1
Ilmu pengetahuan membahas bidang-bidang yang khusus dan terbatas
Filsafat menggarap bidang yang luas dan umum
2
Ilmu pengetahuan bertujuan untuk mengadakan deskripsi, prediksi, eksperimentasi, dan mengadakan kontrol.
Filsafat bertujuan mencari pemahaman dan kebijaksanaan atau kearifan hidup
3
Ilmu pengetahuan haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Dan nilai ilmu pengetahuan terletak pada kegunaan pragmatis
Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan. Dan kegunaan filsafat timbul dari nilainya.
4
Ilmu pengetahuan bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis yang di mulai dari tidak tahu menjadi tahu.

Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari.
5
Ilmu pengetahuan menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, dan yang lebih sekunder (secondary cause mendasar (primary cause).
Filsafat memberikan penjelasan yang mutlak dan mendalam sampai




6
Batas kajian ilmu pengetahuan adalah fakta.
Batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia
7
Ilmu pengetahuan menjawab pertanyaan why dan how.
Filsafat menjawab pertanyaan why, why, dan why dan seterusnya smpai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia.
4. AGAMA
            Merupakan wahyu Tuhan, dimana ruang lingkup pengkajiannya adalah hal-hala yang berada di luar jangkauan pengalaman manusia.
PERBEDAAN AGAMA DAN FILSAFAT
NO
AGAMA
FILSAFAT
1.
agama memberikan kebenaran, atau sesuatu yang diklaimnya sebagai
kebenaran.
Filsafat tidak memberikan kebenaran, ia hanya menunjukkan jalan utk mencapai kebenaran.
2
Agama hanya mampu menertawakan agama lain (ajaran lain) dan membuat kita menangis, karena harus menanggung doktrin moralitas.
Filsafat membuat kita mampu
menertawakan diri kita sendiri, dan mampu membuat kita menangis terhadap realitas sekitar kita.
3
Agama akan mengajak orang lain mengikuti doktrinnya.
Filsafat akan mengajak orang lain merenungkan sesuatu yg sangat lazim
4
Agama penuh dgn jawaban atas segala pertanyaan yang mutlak benar dan kita tidak boleh mempertanyakannya.
Filsafat penuh dengan kebebasan dan kemandirian utk mencari jawaban atas segala pertanyaan.
5
Agama akan membuka pedang, cemoohan, dan kucilan terhadap
orang yang punya pemikiran yang berbeda.

Filsafat akan sangat terbuka dengan pemikiran orang lain yang berbeda.

6
Agama membutuhkan buku (kitab) yang darinya segala jawab atas pertanyaan tersedia di dalam kitab itu.
Filsafat tidak membutuhkan buku (kitab).
7
Agama penuh dgn kultus-ritus
yang membuat orang lena dan itu menjadi sarana agama utk membius orang.
Filsafat tidak membutuhkan ritual
khusus dalam mencari kebenaran,

DAFTAR PUSTAKA

Wattimena, R.A.A (2008). Filsafat dan Sains, Jakarta: Penerbit PT. Grafindo
http://pendidikan pengertian filsafat.html
http://wangmuba.com/2009/04/20/filsafat-ilmu-dan-ilmu-pengetahuan-sebagai-jalan-menuju-kebenaran
http:// perbedaan-filsafat-dan-ilmu-pengetahuan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar